Thursday, 16 June 2016

Posted by SUCCESS
No comments | 11:14

15.05.2016
Flash back to 10-11.05.2014

Mimpi ke-301: Ke Dieng plus naik gunungnya

Malam ini saya buka kembali buku kecil coretan mimpi yang sudah mencapai 400 lebih, hehee. Ada satu mimpi yaitu mimpi ke 301 ini yang sudah saya coret dan sayang jikalau tidak saya tuliskan ceritanya pada tumblr.

Kejadiannya dua tahun lalu. Saat itu menjadi pertama kalinya saya mendaki gunung (tapi kalau kata para pendaki expert, Prau bukan gunung, tapi bukit, haha). Ketinggian gunung Prau memang tidak terbilang tinggi, hanya 2565 mdpl. Berawal dari ajakan teman saya sekelas, yaitu Hanif untuk mendaki ke gunung Prau di Dieng. Awalnya saya sempat berpikir wah, pendakian pertama, bisa ngerepotin orang sepanjang pendakian. Tapi saya juga pikir, kesempatan ke Dieng sedang ada di depan mata, kapan lagi?! Alhasil. Sabtu siang menjelang sore saya berangkat menggunakan motor ke Dieng, Wonosobo. Macet di daerah Magelang yang membuat perjalanan menjadi begitu lama, sekitar 6-7 jam, tepar!

Sesampainya di Dieng sudah malam hari. Gelap tanpa ada penerangan jalan di sepanjang jalan. Begitu pun udara dingin khas pengunungan mulai membuat menggigil kedinginan. Waktu menunjukkan pukul 10 malam ketika saya tiba di base camp. Sudah ada teman-teman Hanif yang menunggu disana dan banyak juga pendaki lainnya. Sekitar pukul 11 malam kami memulai pendakian. Total ada delapan orang, dan saya perempuan sendiri. Awalnya saya membawa tas daypack, tapi dibawakan oleh mereka. Alhasil, saya mendaki tanpa membawa tas kecuali tas kecil selempangan, haha. Tapi yang namanya pendakian pertama, dugaan saya benar. Saya merepotkan, wkkw. Hampir setiap 4-5 langkah saya minta berhenti. Beruntung ada Hanif dan Mas Okta yang sabar menemani. Setibanya di puncak pukul 2 malam. Saya membawa tenda sendiri khusus untuk saya. Mau dibawa tidur, tapi sulit. Kenapa? Kedinginan.

Pagi harinya, saya dibangunkan untuk sholat subuh. Ketika saya buka sleting tenda saya secara perlahan, kemudian saya tengok ke arah matahari hendak terbit, blas, rasa lelah dan capek tadi malam hilang seketika. Indah, sangat indah. Puncak seribu bukit dihiasi dengan negeri di atas awan. Sekali lagi, SANGAT MEMUKAU! Shalat subuh terasa dekat dengan Tuhan. Waktu itu belum terlalu banyak pendaki yang ada di Prau, Prau masih belum se-hitz sekarang yang katanya tenda sudah seperti cendol dan sampah ada dimana-mana.

Pendakian pertama yang tidak mengecewakan. Semenjak pendakian pertama inilah saya jadi ketagiahan naik gunung. Kadang saya berpikir, kok saya mau capek-capek naik lalu turun lagi. Tapi asal teman-teman tau, ada sensasi tersendiri yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika mendaki. Terlebih jika kita berhasil sampai ke puncaknya. Menyaksikan keagungan Tuhan yang gak semua orang bisa melihat dan merasakannya. Luar biasa!

Sayangnya, saya ke Dieng hanya mampir ke Prau saja. Padahal masih banyak objek lain yang perlu dikunjungi. Oke, sepertinya saya harus ke Dieng lagi. See you, Dieng.

Thank you for reading article buku mimpi Tumblr

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

About